Minggu, 10 Oktober 2010

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DARI SEGI FILSAFAT, PSIKOLOGI, SOSIAL

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DARI SEGI FILSAFAT, PSIKOLOGI, DAN SOSIOLOGI
Pendahuluan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui pengertian teknologi. Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia. Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah. Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul Saetiles (1968), teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia. Pendidikan merupakan aktifitas rasional yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya. Manusia belajar dengan otaknya melalu rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk mencapai kehidupan yang lebih berarti. Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Beberapa landasan pendidikan yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.
Definisi teknologi pendidikan/ pembelajaran berdasarkan beberapa definisi dari tahun ke tahun.
·        Konsep pada tahun 1970. Bahwa teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Bagaimana hal itu dilakukan? Dengan cara mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non-manusia. dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
·        Konsep tahun 1994, Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Definisi ini lebih operasional dari pada rumusan tahun-tahun sebelumnya. Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Seorang teknolog pembelajaran bisa saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut.
·        Konsep tahun 2004, Ini adalah definisi terbaru yang menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik/joyfull) dan meningkatkan kinerja.
Macam-Macam Teknologi Pendidikan
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik
1.      Sistem berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait.
2.      Desain system
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem yang baru dan suatu strategi untuk perubahan
3.      Kualitas pengetahuan
Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/ sekolah
4.      Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
5.      Teknologi pembelajaran
Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar.
Lima macam teknologi pendidikan tersebut, merupakan suatu keterpaduan untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.
Teknologi Pendidikan Dari Segi Filsafat
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam berfilsafat kita didorong untuk mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang belum kita tahu.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, filsafat dapat diartikan sebagai berikut: Merupakan teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari pengaturan, pemikiran pengetahuan, sifat alam semesta, merupakan prinsip-prinsip umum tentang suatu bidang pengetahuan, merupakan ilmu yang berintikan logika ,estetika, metafisika, dan epistemologi. Filsafat dalam pandangan tokoh-tokoh dunia diartikan sebagai berikut:
  • Plato (427 – 348 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
  • Aristoteles (382 – 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung dalam ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika
  • Al Kindi (801 – M), filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu sejauh jangkauan kemampuan manusia
  • Al Farabi (870 – 950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana hakikat sebenarnya.
  • Prof. H. Muhammad Yamin, filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya. Di dalam kepribadiannya itu dialami sesungguhnya.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Dengan demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.  Semua ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada awalnya filsafat terdiri dari tiga segi yaitu (1)apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); (2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika); (3)apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Filsafat dalam teknologi pendidikan dapat diartikan juga upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.  Filsafat Ilmu Pendidikan secara konsepsional diartikan sebagai analisis kritis komprehensif tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui riset baik kuantitatif maupun kualitatif.
Teknologi Pendidikan Dari Segi Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”.
Keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya antara lain akan dipengaruhi oleh pemahamannya tentang perkembangan peserta didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, kita perlu memahami perkembangan, sebab hal ini membantu kita dalam memahami tingkah laku. Tingkah laku siswa sendiri dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut sebagai psikologi.
Sumbangan Psikologi terhadap pendidikan, Subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu) psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam proses pendidikan dan bagaimana membantu individu agar dapat berkembang secara optimal serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam diri individu (siswa) terutama masalah belajar yang dalam hal ini adalah masalah dari segi pemahan dan keterbatasan pembelajaran yang dialami oleh siswa. Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.  Psikologi juga merupakan suatu disiplin ilmu berobyek formal perilaku manusia, yang berkembang pesat sesuai dengan perkembangan perilaku manusia dalam berbagai latar.
Di zaman kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi sekarang ini, para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science. Dengan metode mengajar yang ilmiah, diharapkan proses belajar mengajar itu lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan oleh teknologi pendidikan. Sebuah obsesi bahwa pada suatu saat, mengajar atau mendidik itu menjadi suatu teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya. Contoh saja belajar dengan cara menyenangkan bagi siswa, kurang mendapatkan perhatian para pendidik. Sebagian besar guru mengajar dengan metode ceramah dan “menjejali” anak dengan materi pelajaran untuk mengejar target kurikulum. Akibatnya hasil pembelajaran kurang signifikan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan sesuai kurikulum. Sebaiknya para tenaga pendidik mulai berbenah diri agar beberapa kompetensi guru profesional dimiliki sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
Teknologi pendidikan keberadaanya sudah cukup lama, yaitu di era pertengahan 1970-an. Namun sekarang masih banyak tenaga pendidik yang kurang begitu memahami apalagi menerapkannya dalam dunia pendidikan. Bahkan tidak dapat dipungkiri, masih banyak orang yang memiliki persepsi yang keliru terhadap disiplin ini. Mereka beranggapan bahwa teknologi pendidikan hanya mengenai televisi, computer atau penggantian peran guru oleh seperangkat teknologi di kelas.
Teknologi pendidikan memberikan pendekatan yang sistematis dan kritis tentang proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan memandangnya sebagai suatu masalah yang harus dihadapi secara rasional dengan menerapkan metode pemecahan masalah. Di samping itu perkembangan teknologi pendidikan didukung oleh perkembangan yang pesat dalam media komunikasi seperti radio, televisi, video, komputer, internet dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan bagi tujuan instruksional pendidikan. Dengan mempelajari teknologi pendidikan, guru akan memilki pegangan yang lebih mantap dan pedoman yang lebih dapat dipercaya untuk memberi pengajaran yang efektif. Sikap ilmiah terhadap proses belajar mengajar akan memberi sikap yang lebih kritis terhadap cara mengajar dan mendorong untuk mencari cara yang lebih menjamin keberhasilannya. Dengan mendalami teknologi pendidikan, guru dapat meningkatkan profesinya sebagai guru dan meningkatkan keguruan menjadi suatu profesi dalam arti yang sebenarnya. Setelah mendalami diharapkan guru mampu menerapkannya dalam pembelajaran karena memiliki nilai yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Teknologi Pendidikan Dari Segi Sosiologi
Menurut Emile Durkheim Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yakni fakta yang mengandung cara bertindak berpikir
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial. (Charles A. Ellwood)
Dalam teknologi ilmu pendidikan pembahasan difokuskan kepada pengkajian beberapa aspek sosiologi dalam pembangunan yakni teknologi, kependudukan, hal ini berarti bahwa landasan teknologi pendidikan terdapat dalam pendidikan itu sendiri, sosiologi, antropologi ataupun filsafat
Pada masa sekarang, teknologi berkembang dengan kecanggihannya dan banyak dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Begitu juga halnya kurikulum, kurikulum akan selalu berkembang agar dapat memenuhi kebutuhan suatu lembaga pendidikan. Ketika kurikulum tidak dikembangkan dengan landasan sosiologis yang  dijadikan sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum karena pendidikan selalu mengandung nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
Penutup.
Alhamdulillah rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dengan segala daya dan upaya penulis dapat menghadirkan makalah ini
Apa yang kami utarakan didalam makalah  ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari dari topik pembahasan dari tugas yang kami dapat, dan dalam pembahasan kami tentu banyak yang belum dapat kami bahas.
Harapan kami, mudah-mudahan melalui makalah ini sedikit dapat diambil menjadi manfaat oleh para pembaca sekalian, dan kami mengahturkan maaf bila masih apa yang kami hadirkan masih jauh dari sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ishak. 2001. ” Filsafat Ilmu Pendidikan”. PT.Remaja Rosdakarya Bandung.
Nasution, Hasan Bakti. 2001 . “Filsafat Umum”. Gaya Media Pratama.
Dirgagunarsa, Singgih, 1983. Pengantar Psikologi. Jakarta : Mutiara
Miarso, Yusufhadi, 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta : Kencana
Prawiradilaga, Dewi Salma dan  Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Davil H. Jonassen, Tekonologi Pembelajaran dengan suatu pendekatan Perspektif (Construktif).
Tim Sosiologi, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Yudhistira, 2003.

Tidak ada komentar: